Rabu, 03 Mei 2017

Karena Kenangan Itu Mahal



Karena Kenangan Itu Mahal
Ary Al'Ghaida



Berawal dari sebuah tugas untuk melakukan Study Banding ke Singapura dan Malaysia dari kampus. Pengurusan paspor pun diurus, ternyata tidak segampang yang kami pikir. Karena KTP yang belum E-KTP sebut saja rita dan lia maka pembuat paspor tidak bisa dibuat kecuali sudah rekaman. Sehubungan kami orang luar pulau jawa semua maka tidak memungkinkan kami untuk pulang selain dana yang cukup besar serta waktu yang sangat singkat. Berbagai cara dilakukan agar bisa membuat paspor, setelah paspor sudah jadi maka perencanaan perjalanan pun dibuat. Sehubungan kami mempunyai saudara di Bintan maka kami berencana untuk berkunjung ketempatnya. Karena telatnya pembuatan paspor dan adanya perencaan diluar agenda Study Banding maka kami memutuskan untuk mencari transportasi sendiri untuk keberangkatan dan kepulangan. Maka kami (Gontet, k’pelo dan k’entung) melakukan perjalanan untuk yang pertama kalinya ke luar Indonesia. 

Hari 1
 Rabu, 12 April 2017 pukul 18.00. Perjalan dengan menggunakan kereta api dari St. Lempuyangan ke St. Pasar Senen kami lakukan. Sengaja kami memilih perjalanan malam karena penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta ke Singapura pukul 07.00 PM. Meet Point dengan rombongan dari kampus di Bandara Changi, Singapura.

Hari 2
Kamis, 13 April 2017 Pukul 02.45. Setibanya di St. Pasar Senen tanpa istirahat sejenak kami langsung memesan taxsi tentunya menggunakan aplikasi (cari yang hemat). Karena tidak bolehnya Taxsi Online masuk kekawasan Stasiunt maka kami yang menemuinnya. Cukup memakan waktu lama kami saling mencari, akhirnya pukul 03.30 menuju ke Bandahara Soekarno Hatta.
Pukul 04.30 setibanya di Bandara kami langsung menuju mushola untuk melakukan sholat subuh yang sebentar akan memasuki waktu subuh. Istirahat, sholat dan makan tapi lebih tetapnya ngemil serta bersih-bersih diri pun kami lakukan sambil menunggu waktu check-in buka. Pukul 05.30 mulai melakukan proses check-in, imigrasi dan langsung masuk keruang tunggu. Hanya sekitaran 5-10 menit diruang tunggu, tepat pukul 07.00 para penumpang Batik Air dengan nomor penerbangan ID 7153 dipanggil untuk memasuki pesawat (Boarding Time).
Pukul 07.30 pesawat telah take off. Penerbangan dari Jakarta ke Singapore memakan waktu 2 jam, tapi penerbangan tidak terasa karena Batik Air menyedia fasilitas yang cukup membuat para penumpang asyk dengan layar nya masing (menonton, game, dll) sehingga perjalann 2 jam tidak terasa. Pukul 10.30 sampailah di Changi Airport, Singapore dan langsung menuju Imigration. Ada hal yang menarik di Bandara Changi yaitu tranportasi kereta Skytrain antar terminal tanpa ada bpk supirnya dengan kata lain sudah dioperasikan secara otomatis.  Setelah proses imigrasi selesai kami langsung menuju rombongan yang sudah sampai di bus terlebih dahulu. Setibanya kami di tempat bus menunggu ternyata selain bus juga ada van dan kamipun langsung diarahkan ke van mungkin karena bus nya sudah penuh. Jadilah hanya kami bertiga wanita yang ada divan tapi kami enjoy saja karena yang lainnya sudah kayak seusia bapak kami jadi kami diayomi terus selama di van. (Bahagia itu ketika ingat bersyukur).
Bandara Soekarno Hatta sesaat sebelum keberangkatan
Malay Heritage Center
Pukul 11.30 keluar dari kawasan bandara tepat pukul 12.30 sampai di sebuah Kawasan Wisata yaitu Malay Heritage Center/Istana Kampong Gelam sebagai pusat informasi kebudayaan melayu di singapura. Disalah satu tempat makan yaitu Kampong Glam Café lah kami melakukan makan siang dan sholat dzuhur di Masjid Sultan Singapura yang menjadi objek wisata utama di Kampong Glam, desainnya menarik perpaduan antara arab dan melayu. Sayang waktu yang diberikan kepada kepada kami tidak begitu banyak sehingga banyak tempat-tempat yang tidak kami kunjungi mungkin karena tujuan utama kesana hanya untuk makan siang. 

Masjid Sultan Singapura 

Malay Heritage Center
Merlion
Pukul 13.40 perjalanan dilanjutkan hingga pukul 14.00 kami tiba di kawasan yang memiliki Landmark Singapura. Ya apa lagi selain Merlion (patung singa), ternyata dikawasan ini selain point internsnya Merlion ada juga Marinabay dan gedung entah apa namanya tapi seperti buah durian (Gedung Durian begitu TL kami menyebutnya). Waktu yang diberikan kepada kami ditempat ini cukup lama hal itu dimanfaatkan oleh kami untuk membuat dokumentasi sebanyak banyaknya. Simponi alunan lagu jaz mengalir dengan lembut memberikan nuansa santai dari seorang musisi yang sudah berumur di bawah jembatan di kawan tersebut.   


Merlion
Bugis Village
Pukul 15.15 kami melanjutkan perjalanan ke sebuah tempat perbelanjaan, pukul 15.30 sampailah di Bugis Village. Beberapa teman kami berbelanja tapi tidak sedikit juga yang tidak membeli apapun maka jadilah kita mengabadikan moment di jalan-jalan sekitar Buhis Village sambil menunggu teman-teman selesai belanja. Seselesainya belanja kami langsung menuju Sentosa Island pukul 16.00.

Sentosa Island
Pukul 18.00 sampailah di Sentosa Island. Pengabadian moment pun dilakukan diberbagai spot photo, yang pertama yaitu Universal Studio Singapore yang kedua yaitu patung besar Singapore dan tulisan sentosa. Sekitar 45 menit kami habiskan untuk mengabadikan moment kunjungan tersebut setelah itu kami langsung menuju tempat pertunjukan laser di tepi pantai disebut juga dengan wings of time. Harga tiket pertunjukan laser tersebut 18 Dolar Singapore. Pukul 19.00 pintu gate petunjukan laser dibuka dan para penonton mulai memenuhi bangku yang di setting dengan model teatrikal outdoor. Pukul 19.40 tepat pertunjukan dimulai, ditengah tengah acara hujan turun menguyur para penonton sehingga cukup banyak yang melarikan diri mencari tempat berteduh dan tidak sedikit juga yang tahan demi menoton pertunjukan laser hingga selesai dan pertunjukan berjalan sangat singkat yaitu tidak sampai 30 menit. Selesai sudah pertunjukan laser, selesai juga waktu di singapura.

 
Universal Studio Singapore
 
wings of time 
Pukul 21.00 perjalanan dilanjutkan menuju Malaysia. Perjalanan yang cukup jauh dan proses imigrasi 2 kali yaitu keluar dari singapura dan masuk kemalaysia sehingga memakan waktu yang cukup lama belum lagi ditambah dengan kemacetan dijalan yang cukup panjang.

Hari 3
Jum’at, 14 April 2017 Pukul 02.00, kami baru tiba di rest area sekaligus tempat makan malam kami, karena sampainya kesubuhan jadilah ini adalah makan sahur kami sekaligus sholat karena kami tidak dikasih singgah dimasjid untuk melakukan sholat magrib dan isya. Pukul 03.30 baru lah sampai di tempat menginap kami untuk malam pertama yaitu Swiss-Inn di Johor Bahru. Tidak sesuai harapan ketika sekamar hanya diisi oleh 2 orang, kenapa kami malah dikasih 3 orang tanpa extra bed dan tidak ada komunikasi sama sekali dari pihak travel. KECEWA…. 
Ada sedikit cerita dihotel yang sebenarnya bikin kesal tapi lucu terutama bagi kami bertiga. Cerita nya begini, subuh itu kami sudah kesal dikasih sekamar bertiga tanpa extra bed pula kemudian karena aku sedikit lebih paham tentang komunikasi dalam hotel maka aku yang menghubungi receptionist untuk menanyakan hal-hal keganjalan yang kami rasa tidak wajar. Kami mendapat jawaban dari receptionist bahwa semua yang mengatur itu dari pihak agent maka kami pun menghubungi guide by WA.
Jawaban yang aneh kami malah disuruh pindah satu orang sekamar dengan guide belum cukup sampai disitu keanehan lain muncul yaitu katanya sebenarnya dari awal emang ada satu orang yang akan dengan  guide tapi berhubungan kami naik van dan tidak naik tidak dibus maka kami tidak tahu info itu karena di bus sudah diinfokan. ANEH….
Maka datanglah TL yang divan mengetuk pintu kamar kami untuk menyampaikan bahwa satu orang sekamar dengan guide tanpa disangka dan diduga pintu kamar langsung ditutup kembali oleh k’pelo tanpa menanggapi apapun, sontak aku kaget dan ketawa. Antara kasihan sama TL nya dan kasihan sama kami. KASIHAN…..

Seven Skies International School
Pukul 06.30 kami baru bangun dan kesiangan (maaf) karena lelahnya perjalanan dan baru masuk hotel jam 03.40 sedangkan jam 05.30 harus sudah kumpul lagi. (ada apa dengan jadwal?). Bus sudah berangkat duluan sedangkan van masih menunggu kami yang kesiangan, karena tidak enak sudah ditunggu lama maka kami memutuskan untuk tidak sarapan dan setelah check-out kami langsung berangkat walaupun sebenarkan kami disuruh sarapan terlebih dahulu oleh teman-teman lainnya yang naik van. Kali ini kunjungan kita akan ke Sekolah Internasional di Kuala Lumpur yaitu Seven Skies International School. Perjalan dari Johor Bahru ke Kuala Lumpur cukup jauh sekitar 5 jam, baru lah pukul 12.00 kami tiba di sekolah tersebut. 
kunjungan ke sekolah international

 
Seven Skies International School
Chocoa Boutique
  Pukul 13.30 selesai sudah kunjungan disekolah tersebut selanjutkan kami menuju Local Restaurant untuk makan siang. Sampai direstoran pukul 14.15. makan siang pun berlangsung hingga pukul 15.15 dan langsung mengunjungi pusat perbelanjaan coklat yaitu Chocoa Boutique. Berbagai jenis coklat banyak terjual disana hingga patung-patung yang di pajang dalam kaca pun dari coklat, minuman coklat juga disediakan bagi pengunjung. Bahkan prosuksi dilakukan di situ langsung dan dapat dilihat oleh pengunjung juga. Disana banyak yang belanja coklat dan tidak sedikit juga yang tidak berbelanja sambil menunggu teman-teman berbelanja kami melaksanakan ibadah sholat. 
 
Chocoa Boutique
Pasar Seni(Central Market)
Pukul 17.30 perjalanan dilanjutkan ke Pasar Seni atau lebih dikenal dengan Central Market. Terletak di tepian Sungai Klang, tempat ini adalah tempat jual beli barang kerajinan Malaysia mulai dari kerajian kaum Melayu, Dayak, kaum China, India dan banyak kerajinan dari Indonesia. Karena saya kurang tertarik dengan yang namanya belanja jadi seperti biasa saya hanya menunggu di mobil dan tak lupa beli cemilan biar tidak bosan hingga pukul 19.15. 
Pasar Seni
Pukul 19.45 dinner di local restaurant, ada hal yang menggelitik saat makan sedang proses penyajian di meja makan kami masing ternyata ada menu yang salah antar maka para waiter/s pun mengumpulkan kembali makanan yang sudah di sajikan dimeja makan. LUCU….

Menara Kembar Petronas (Petronas Twin Tower)
Pukul 20.30 sampailah ditempat kunjungan terakhir hari ini yaitu Menara Kembar Petronas (Petronas Twin Tower) atau lebih dikenal sebagai KLCC (Kuala Lumpur City Center) adalah bangunan tertinggi didunia dengan 88 lantai. Sangat disayangkan kami tidak berkesempayan masuk ke gedung tersebut. Pada pukul 22.30 kami menuju tempat penginap ke dua kami kali ini lokasinya di Kuala Lumpur yaitu Citin Hotel. 
 
Menara Kembar Petronas

Pukul 21.50 sampai ke tempat menginap kami, lagi dan lagi kami dikasih sekamar ber 3 tanpa extra bed. Seperti sebelumnya segera menghubungi reception dan mendapatkan jawaban yang sama. Mengubungi guide lagi untuk masalah yang sama dengan malam kemarin, tak lama kemudian extra bed datang diantar oleh seorang satpam hotel tersebut. Kejadian yang mengesalkan dan lucu kembali terulang, extra bed yang dikasih hanya sebuah kasur busa yang sudah menipis dimakan usia bahkan tebalnya kasur tersebut lebih tebal bantalnya dan k’pelo pun mengamuk kembali. (Silahkan dibayangkan…..)

Hari 4
Genting Highland
Sabtu, 15 April 2017 Pukul 07.00 breakfast dan pukul 09.00 perjalanan untuk melakukan kunjungan kembali dilakukan. Pada hari ini dan di pagi ini kita akan mengunjungi Genting Highland. Genting Highlands atau tanah tinggi genting (2000 mdpl) adalah puncak gunung dari pegunungan Titiwangsa di Malaysia serta emnjadi tempat resort terkenal dengan nama yang sama. Pukul 10.30 sampailah ke tempat tujuan dan langsung antri masuk. Harga tiket untuk menaikin Gondola pulang pergi cukup mengeluarkan uang sebanyak RM 8. Pembelian tiket sudah menggunakan Self Service Ticketing. Ada 3 station pemberhentian yaitu Awana Station, Chin Swee Station dan Skyavenue Station. Dimana Awana Station juga sebagai Terminal Bus, dan di Skyavenue Station  ada Shopping Mall,Rrestaurant, Resort Hotel, dan Sky Casino. Pukul 13.30 perjalanan dilanjutkan ke Local Restaurant untuk Lunch, dan sholat. Dilanjutkan pada pukul 14.30 mengunjungi Local Product (pusat oleh-oleh).
Gondola
Batu Cave
Pukul 16.00 berkunjung ke Batu Cave yang merupakan tempat religi kaum India yang didalamnya terdapat patung Dewa Murugan (patung berlapis emas). Rata rata para pedagang di tempat ini merupakan orang india dan begitupun yang dijualnya sangat khas dengan india. Sayangnya lagi banyak renovasi sehingga banyak bangunan-bangunan yang sebenarnya unik menjadi kurang menarik. Burung burung dara yang tidak sedikit berada di kawasan batu cave menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Untuk masuk ke dalam para pengunjung harus menaiki ratusan anak tangga terlebih dahulu, karena waktu yang sedikit maka banyak yang tidak masuk ke dalam guanya. Hingga pukul 16. 30 perjalanan dilanjutkan kembali.  
 
Patung Dewa Murugan di Batu Cave
Pukul 17.15 kali ini kunjungan ketempat perbelanjaan kembali untuk yang kesekian kalinya yaitu ke Sungai Wang Mall. Pukul 20.00 dinner di Local Restaurant dan dilanjutkan pukul 20.15 kembali ke hotel.

Hari 5
Istana Negara Malaysia
Minggu, 16 April 2017 Pukul 08.30 check-out hotel dan melanjutkan kunjungan hari terakhir di Malaysia. Pukul 09.00 tibalah kami di Istana Negara Malaysia. Sayangnya kami hanya bisa berfoto didepan tidak boleh masuk ke dalam karena merupakan tempat kediamannya Yang di-pertuan Agong dan Raja Permaisuri Agong Malaysia. Di pelataran Istana Negara sini lah aku mulai menjadi artis dadakan dimana mulai ada berdatangan orang yang minta foto bareng aku. Kalaw kata kawanku karena pakaian ku yang beda sendiri sama pengunjung lainnya. Apanya yang beda hanya menggunakan Jilbab lengkap sama Khimarnya sewarna Hitam semua, disangka orang arab mungkin. (hahaha…)
Istana Negara Malaysia
 Masjid Putra (Putra Mosque)
Pukul 10.15 kami mengunjungi Masjid Putra (Putra Mosque) yang terletak di pusat pemerintah federal Malaysia di Putrajaya. Masjid Putra diambil dari nama Mantan Perdana Menteri Malaysia pertama, Almarhum Tunku Abdul Rahman Putra Al Haj. Masjid ini merupakan salah satu bentuk pernghormatan rakyat dan pemerintah Malaysia kepada beliau. Uniknya masjid ini adalah setiap pengunjung yang masuk ke area Masjid Putra wajib menggunakan jubah yang telah disediakan oleh pengurus masjid. Hanya sebentar kami masuk ke dalam Masjid tersebut hanya sekitar 15 menit hingga pukul 10.30 dan langsung dilanjutkan perjalanan menuju KLIA (Kuala Lumpur International Airport).

Masjid Putra (Putra Mosque)
Disinilah kami bertiga pamitan dan memisahkan diri dari rombongan. Rombongan langsung terbang pulang ke Yogyakarta sedangkan kami bertiga harus melakukan perjalanan kembali ke Melaka dan dilanjutkan ke Johor Bahru untuk melakukan penyebrangan ke Kepulauan Riau. 

To be Continue about “Membuat Jejak Kaki Di Kepulauan Riau”                    
"Untuk Pribadi Yang Menawan Yang Telah Mengajarkan Bagaimana Memberi Nyawa Bagi Sebuah Impian Yang Penuh Semangat Dan Impian yang Bernyawa"