Karena Kenangan Itu Mahal
Ary Al'Ghaida
Berawal dari sebuah tugas untuk melakukan Study Banding ke
Singapura dan Malaysia dari kampus. Pengurusan paspor pun diurus, ternyata
tidak segampang yang kami pikir. Karena KTP yang belum E-KTP sebut saja rita
dan lia maka pembuat paspor tidak bisa dibuat kecuali sudah rekaman. Sehubungan
kami orang luar pulau jawa semua maka tidak memungkinkan kami untuk pulang
selain dana yang cukup besar serta waktu yang sangat singkat. Berbagai cara
dilakukan agar bisa membuat paspor, setelah paspor sudah jadi maka perencanaan perjalanan
pun dibuat. Sehubungan kami mempunyai saudara di Bintan maka kami berencana
untuk berkunjung ketempatnya. Karena telatnya pembuatan paspor dan adanya
perencaan diluar agenda Study Banding maka kami memutuskan untuk mencari
transportasi sendiri untuk keberangkatan dan kepulangan. Maka kami (Gontet,
k’pelo dan k’entung) melakukan perjalanan untuk yang pertama kalinya ke luar
Indonesia.
Hari 1
Rabu, 12 April 2017 pukul 18.00. Perjalan dengan menggunakan kereta
api dari St. Lempuyangan ke St. Pasar Senen kami lakukan. Sengaja kami memilih
perjalanan malam karena penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta ke Singapura pukul
07.00 PM. Meet Point dengan rombongan dari kampus di Bandara Changi, Singapura.
Hari 2
Kamis, 13 April 2017 Pukul 02.45. Setibanya di St. Pasar Senen
tanpa istirahat sejenak kami langsung memesan taxsi tentunya menggunakan
aplikasi (cari yang hemat). Karena tidak bolehnya Taxsi Online masuk kekawasan
Stasiunt maka kami yang menemuinnya. Cukup memakan waktu lama kami saling
mencari, akhirnya pukul 03.30 menuju ke Bandahara Soekarno Hatta.
Pukul 04.30 setibanya di Bandara kami langsung menuju mushola untuk
melakukan sholat subuh yang sebentar akan memasuki waktu subuh. Istirahat,
sholat dan makan tapi lebih tetapnya ngemil serta bersih-bersih diri pun kami
lakukan sambil menunggu waktu check-in buka. Pukul 05.30 mulai melakukan proses
check-in, imigrasi dan langsung masuk keruang tunggu. Hanya sekitaran 5-10
menit diruang tunggu, tepat pukul 07.00 para penumpang Batik Air dengan nomor
penerbangan ID 7153 dipanggil untuk memasuki pesawat (Boarding Time).
Pukul 07.30 pesawat telah take off. Penerbangan dari Jakarta ke
Singapore memakan waktu 2 jam, tapi penerbangan tidak terasa karena Batik Air
menyedia fasilitas yang cukup membuat para penumpang asyk dengan layar nya
masing (menonton, game, dll) sehingga perjalann 2 jam tidak terasa. Pukul 10.30
sampailah di Changi Airport, Singapore dan langsung menuju Imigration. Ada hal
yang menarik di Bandara Changi yaitu tranportasi kereta Skytrain antar terminal
tanpa ada bpk supirnya dengan kata lain sudah dioperasikan secara
otomatis. Setelah proses imigrasi
selesai kami langsung menuju rombongan yang sudah sampai di bus terlebih
dahulu. Setibanya kami di tempat bus menunggu ternyata selain bus juga ada van
dan kamipun langsung diarahkan ke van mungkin karena bus nya sudah penuh.
Jadilah hanya kami bertiga wanita yang ada divan tapi kami enjoy saja karena
yang lainnya sudah kayak seusia bapak kami jadi kami diayomi terus selama di
van. (Bahagia itu ketika ingat bersyukur).
![]() |
Bandara Soekarno Hatta sesaat sebelum keberangkatan |
Malay Heritage Center
Pukul 11.30 keluar dari kawasan bandara tepat pukul 12.30 sampai di
sebuah Kawasan Wisata yaitu Malay Heritage Center/Istana Kampong Gelam sebagai
pusat informasi kebudayaan melayu di singapura. Disalah satu tempat makan yaitu
Kampong Glam Café lah kami melakukan makan siang dan sholat dzuhur di Masjid
Sultan Singapura yang menjadi objek wisata utama di Kampong Glam, desainnya
menarik perpaduan antara arab dan melayu. Sayang waktu yang diberikan kepada
kepada kami tidak begitu banyak sehingga banyak tempat-tempat yang tidak kami
kunjungi mungkin karena tujuan utama kesana hanya untuk makan siang.
Masjid Sultan Singapura |
Malay Heritage Center |
Merlion
Pukul 13.40 perjalanan dilanjutkan hingga pukul 14.00 kami tiba di
kawasan yang memiliki Landmark Singapura. Ya apa lagi selain Merlion (patung
singa), ternyata dikawasan ini selain point internsnya Merlion ada juga
Marinabay dan gedung entah apa namanya tapi seperti buah durian (Gedung Durian
begitu TL kami menyebutnya). Waktu yang diberikan kepada kami ditempat ini
cukup lama hal itu dimanfaatkan oleh kami untuk membuat dokumentasi sebanyak
banyaknya. Simponi alunan lagu jaz mengalir dengan lembut memberikan nuansa
santai dari seorang musisi yang sudah berumur di bawah jembatan di kawan
tersebut.
![]() |
Merlion |
Bugis Village
Pukul 15.15 kami melanjutkan perjalanan ke sebuah tempat
perbelanjaan, pukul 15.30 sampailah di Bugis Village. Beberapa teman kami
berbelanja tapi tidak sedikit juga yang tidak membeli apapun maka jadilah kita
mengabadikan moment di jalan-jalan sekitar Buhis Village sambil menunggu
teman-teman selesai belanja. Seselesainya belanja kami langsung menuju Sentosa
Island pukul 16.00.
Sentosa Island
Pukul 18.00 sampailah di Sentosa Island. Pengabadian moment pun
dilakukan diberbagai spot photo, yang pertama yaitu Universal Studio Singapore
yang kedua yaitu patung besar Singapore dan tulisan sentosa. Sekitar 45 menit
kami habiskan untuk mengabadikan moment kunjungan tersebut setelah itu kami
langsung menuju tempat pertunjukan laser di tepi pantai disebut juga dengan
wings of time. Harga tiket pertunjukan laser tersebut 18 Dolar Singapore. Pukul
19.00 pintu gate petunjukan laser dibuka dan para penonton mulai memenuhi
bangku yang di setting dengan model teatrikal outdoor. Pukul 19.40 tepat
pertunjukan dimulai, ditengah tengah acara hujan turun menguyur para penonton
sehingga cukup banyak yang melarikan diri mencari tempat berteduh dan tidak
sedikit juga yang tahan demi menoton pertunjukan laser hingga selesai dan
pertunjukan berjalan sangat singkat yaitu tidak sampai 30 menit. Selesai sudah
pertunjukan laser, selesai juga waktu di singapura.
wings of time |
Pukul 21.00 perjalanan dilanjutkan menuju Malaysia. Perjalanan yang
cukup jauh dan proses imigrasi 2 kali yaitu keluar dari singapura dan masuk
kemalaysia sehingga memakan waktu yang cukup lama belum lagi ditambah dengan
kemacetan dijalan yang cukup panjang.
Hari 3
Jum’at, 14 April 2017 Pukul 02.00, kami baru tiba di rest area
sekaligus tempat makan malam kami, karena sampainya kesubuhan jadilah ini
adalah makan sahur kami sekaligus sholat karena kami tidak dikasih singgah
dimasjid untuk melakukan sholat magrib dan isya. Pukul 03.30 baru lah sampai di
tempat menginap kami untuk malam pertama yaitu Swiss-Inn di Johor Bahru. Tidak
sesuai harapan ketika sekamar hanya diisi oleh 2 orang, kenapa kami malah
dikasih 3 orang tanpa extra bed dan tidak ada komunikasi sama sekali dari pihak
travel. KECEWA….
Ada sedikit cerita dihotel yang sebenarnya bikin kesal tapi lucu
terutama bagi kami bertiga. Cerita nya begini, subuh itu kami sudah kesal
dikasih sekamar bertiga tanpa extra bed pula kemudian karena aku sedikit lebih
paham tentang komunikasi dalam hotel maka aku yang menghubungi receptionist
untuk menanyakan hal-hal keganjalan yang kami rasa tidak wajar. Kami mendapat
jawaban dari receptionist bahwa semua yang mengatur itu dari pihak agent maka
kami pun menghubungi guide by WA.
Jawaban yang aneh kami malah disuruh pindah satu orang sekamar
dengan guide belum cukup sampai disitu keanehan lain muncul yaitu katanya
sebenarnya dari awal emang ada satu orang yang akan dengan guide tapi berhubungan kami naik van dan
tidak naik tidak dibus maka kami tidak tahu info itu karena di bus sudah
diinfokan. ANEH….
Maka datanglah TL yang divan mengetuk pintu kamar kami untuk
menyampaikan bahwa satu orang sekamar dengan guide tanpa disangka dan diduga
pintu kamar langsung ditutup kembali oleh k’pelo tanpa menanggapi apapun,
sontak aku kaget dan ketawa. Antara kasihan sama TL nya dan kasihan sama kami.
KASIHAN…..
Seven Skies International School
Pukul 06.30 kami baru bangun dan kesiangan (maaf) karena lelahnya
perjalanan dan baru masuk hotel jam 03.40 sedangkan jam 05.30 harus sudah
kumpul lagi. (ada apa dengan jadwal?). Bus sudah berangkat duluan sedangkan van
masih menunggu kami yang kesiangan, karena tidak enak sudah ditunggu lama maka
kami memutuskan untuk tidak sarapan dan setelah check-out kami langsung
berangkat walaupun sebenarkan kami disuruh sarapan terlebih dahulu oleh
teman-teman lainnya yang naik van. Kali ini kunjungan kita akan ke Sekolah
Internasional di Kuala Lumpur yaitu Seven Skies International School. Perjalan
dari Johor Bahru ke Kuala Lumpur cukup jauh sekitar 5 jam, baru lah pukul 12.00
kami tiba di sekolah tersebut.
kunjungan ke sekolah international |
Pukul 13.30 selesai sudah
kunjungan disekolah tersebut selanjutkan kami menuju Local Restaurant untuk
makan siang. Sampai direstoran pukul 14.15. makan siang pun berlangsung hingga
pukul 15.15 dan langsung mengunjungi pusat perbelanjaan coklat yaitu Chocoa
Boutique. Berbagai jenis coklat banyak terjual disana hingga patung-patung yang
di pajang dalam kaca pun dari coklat, minuman coklat juga disediakan bagi
pengunjung. Bahkan prosuksi dilakukan di situ langsung dan dapat dilihat oleh
pengunjung juga. Disana banyak yang belanja coklat dan tidak sedikit juga yang
tidak berbelanja sambil menunggu teman-teman berbelanja kami melaksanakan
ibadah sholat.
Pasar Seni(Central Market)
Pukul 17.30 perjalanan dilanjutkan ke Pasar Seni atau lebih dikenal
dengan Central Market. Terletak di tepian Sungai Klang, tempat ini adalah
tempat jual beli barang kerajinan Malaysia mulai dari kerajian kaum Melayu,
Dayak, kaum China, India dan banyak kerajinan dari Indonesia. Karena saya
kurang tertarik dengan yang namanya belanja jadi seperti biasa saya hanya
menunggu di mobil dan tak lupa beli cemilan biar tidak bosan hingga pukul 19.15.
Pasar Seni |
Pukul 19.45 dinner di local restaurant, ada hal yang menggelitik
saat makan sedang proses penyajian di meja makan kami masing ternyata ada menu
yang salah antar maka para waiter/s pun mengumpulkan kembali makanan yang sudah
di sajikan dimeja makan. LUCU….
Menara Kembar Petronas (Petronas Twin Tower)
Pukul 20.30 sampailah ditempat kunjungan terakhir hari ini yaitu
Menara Kembar Petronas (Petronas Twin Tower) atau lebih dikenal sebagai
KLCC (Kuala Lumpur City Center) adalah bangunan tertinggi didunia dengan 88
lantai. Sangat disayangkan kami tidak berkesempayan masuk ke gedung tersebut.
Pada pukul 22.30 kami menuju tempat penginap ke dua kami kali ini lokasinya di
Kuala Lumpur yaitu Citin Hotel.
Pukul 21.50 sampai ke tempat menginap kami, lagi dan lagi kami
dikasih sekamar ber 3 tanpa extra bed. Seperti sebelumnya segera menghubungi
reception dan mendapatkan jawaban yang sama. Mengubungi guide lagi untuk
masalah yang sama dengan malam kemarin, tak lama kemudian extra bed datang
diantar oleh seorang satpam hotel tersebut. Kejadian yang mengesalkan dan lucu
kembali terulang, extra bed yang dikasih hanya sebuah kasur busa yang sudah
menipis dimakan usia bahkan tebalnya kasur tersebut lebih tebal bantalnya dan
k’pelo pun mengamuk kembali. (Silahkan dibayangkan…..)
Hari 4
Genting Highland
Sabtu, 15 April 2017 Pukul 07.00 breakfast dan pukul 09.00
perjalanan untuk melakukan kunjungan kembali dilakukan. Pada hari ini dan di
pagi ini kita akan mengunjungi Genting Highland. Genting Highlands atau tanah
tinggi genting (2000 mdpl) adalah puncak gunung dari pegunungan Titiwangsa di
Malaysia serta emnjadi tempat resort terkenal dengan nama yang sama. Pukul
10.30 sampailah ke tempat tujuan dan langsung antri masuk. Harga tiket untuk
menaikin Gondola pulang pergi cukup mengeluarkan uang sebanyak RM 8. Pembelian
tiket sudah menggunakan Self Service Ticketing. Ada 3 station
pemberhentian yaitu Awana Station, Chin Swee Station dan Skyavenue
Station. Dimana Awana Station juga sebagai Terminal Bus, dan di Skyavenue
Station ada Shopping Mall,Rrestaurant,
Resort Hotel, dan Sky Casino. Pukul 13.30 perjalanan dilanjutkan ke
Local Restaurant untuk Lunch, dan sholat. Dilanjutkan pada pukul 14.30
mengunjungi Local Product (pusat oleh-oleh).
![]() |
Gondola |
Batu Cave
Pukul 16.00 berkunjung ke Batu Cave yang merupakan tempat religi
kaum India yang didalamnya terdapat patung Dewa Murugan (patung berlapis emas).
Rata rata para pedagang di tempat ini merupakan orang india dan begitupun yang
dijualnya sangat khas dengan india. Sayangnya lagi banyak renovasi sehingga
banyak bangunan-bangunan yang sebenarnya unik menjadi kurang menarik. Burung
burung dara yang tidak sedikit berada di kawasan batu cave menjadi daya tarik
tersendiri bagi pengunjung. Untuk masuk ke dalam para pengunjung harus menaiki
ratusan anak tangga terlebih dahulu, karena waktu yang sedikit maka banyak yang
tidak masuk ke dalam guanya. Hingga pukul 16. 30 perjalanan dilanjutkan
kembali.
Pukul 17.15 kali ini kunjungan ketempat perbelanjaan kembali untuk
yang kesekian kalinya yaitu ke Sungai Wang Mall. Pukul 20.00 dinner di Local
Restaurant dan dilanjutkan pukul 20.15 kembali ke hotel.
Hari 5
Istana Negara
Malaysia
Minggu, 16 April 2017 Pukul 08.30 check-out hotel dan melanjutkan
kunjungan hari terakhir di Malaysia. Pukul 09.00 tibalah kami di Istana Negara
Malaysia. Sayangnya kami hanya bisa berfoto didepan tidak boleh masuk ke dalam
karena merupakan tempat kediamannya Yang di-pertuan Agong dan Raja Permaisuri
Agong Malaysia. Di pelataran Istana Negara sini lah aku mulai menjadi artis
dadakan dimana mulai ada berdatangan orang yang minta foto bareng aku. Kalaw
kata kawanku karena pakaian ku yang beda sendiri sama pengunjung lainnya.
Apanya yang beda hanya menggunakan Jilbab lengkap sama Khimarnya sewarna Hitam
semua, disangka orang arab mungkin. (hahaha…)
Istana Negara Malaysia |
Masjid Putra (Putra Mosque)
Pukul 10.15 kami mengunjungi Masjid Putra (Putra Mosque) yang
terletak di pusat pemerintah federal Malaysia di Putrajaya. Masjid Putra
diambil dari nama Mantan Perdana Menteri Malaysia pertama, Almarhum Tunku Abdul
Rahman Putra Al Haj. Masjid ini merupakan salah satu bentuk pernghormatan
rakyat dan pemerintah Malaysia kepada beliau. Uniknya masjid ini adalah setiap
pengunjung yang masuk ke area Masjid Putra wajib menggunakan jubah yang telah
disediakan oleh pengurus masjid. Hanya sebentar kami masuk ke dalam Masjid
tersebut hanya sekitar 15 menit hingga pukul 10.30 dan langsung dilanjutkan
perjalanan menuju KLIA (Kuala Lumpur International Airport).
![]() |
Masjid Putra (Putra Mosque) |
Disinilah kami bertiga pamitan dan memisahkan diri dari rombongan.
Rombongan langsung terbang pulang ke Yogyakarta sedangkan kami bertiga harus
melakukan perjalanan kembali ke Melaka dan dilanjutkan ke Johor Bahru untuk
melakukan penyebrangan ke Kepulauan Riau.
To be Continue about “Membuat Jejak Kaki Di Kepulauan Riau”